Zat Aditif
Home
Zat Aditif adalah merupakan bahan yang sengaja ditambahkan ke dalam
makanan dengan tujuan sebagai berikut yaitu : meningkatkan kualitas, keawetan,
kelezatan, dan kemenarikan makanan dan juga sebagai pewarna, pemutih, pengatur
keasaman, penambah zat gizi dan anti penggumpal.
Zat aditif biasanya yang ditambahkan ke dalam makanan,
antara lain garam dapur, rempah-rempah, asam cuka, dan lain-lain.
Berdasarkan kegunaannya zat aditif dapat dibagi menjadi :
1.
Bahan Pewarna
Bahan yang biasa digunankan pada makanan
terdiri dari dua macam yaitu pewarna alami dan pewarna buatan atau sintetis.
Sumber Gambar :
http://www.markaindo.co.id/id/publikasi/efek-samping-zat-aditif-bagi-tubuh-anda/
|
a.
Pewarna Alami
Sebagai Pewarna alami memang diperoleh diperoleh dari alam, misalnya dari
tumbuhan dan hewan.
Dari begitu banyak bahan makanan disekitar kita banyak yang dapat
dipakai atau digunakan sebagai pewarna alami diantaranya adalah Daun suji dan
daun pandan dapat dipakai sebagai pewarna hijau dan Selain
memberi warna hijau, daun pandan juga biasanya digunakan memberi aroma
harum pada makanan, nuah Kakao biasanya digunakan drbagai pewarna cokelat.
Adapun keunggulan Pewarna alami adalah lebih sehat untuk dikomsumsi
daripada pewarna buatan, namun demikian pewarna alami memiliki kekurangan atau kelemahan,
yaitu :
-
cenderung memberikan rasa dan aroma khas yang kadang-kadang
tidak diinginkan,
-
warnanya mudah rusak karena pemanasan,
-
warnanya kurang kuat (pucat),
-
dan macam warnanya terbatas.
Berikut adalah table daftar pewarna alami :
No
|
Jenis
Warna
|
Jenis Bahan
|
1
|
Biru
|
Buah Murbe, Buah Anggur
|
2
|
Kuning
|
Kunyit
|
3
|
Oranye
|
Wortel
|
4
|
Hijau
|
Daun Suji
|
5
|
Coklat
|
Kakao, Karamel
|
6
|
Merah
|
Buah Naga
|
7
|
Hitam
|
Kopi
|
b.
Pewarna Buatan / Sintetis
Bahan pewarna buatan memiliki beberapa keunggulan dibanding pewarna alami
yaitu sebagai berikut :
-
harganya
murah,
-
praktis dalam penggunaan,
-
warnanya lebih kuat,
-
macam warnanya lebih banyak,
-
warnanya
tidak rusak karena pemanasan.
Pewarna buatan yangsudah lulus uji
keamanan dan sudah diijinkan
pemakaiannya untuk makanan disrbut dengan permitted colour atau certified colour.
pewarna sintetis yang sering disalahgunakan pemakaiannya adalah pewarna tekstil untuk makanan yang dapat
membahayakan kesehatan manusia
Pewarna tekstil dan pewarna cat
tidak boleh digunakan sebagai pewarna makanan karena pewarna tersebut biasanya mengandung logam-logam berat, seperti arsen, timbal, dan raksa yang bersifat racun bagi tubuh manusia
Sumber Gambar :
https://www.tambangilmu.com/2017/01/manfaat-zat-aditif-beserta-contohnya.html
|
.
Berikut adalah tabel contoh
pewarna buatan yang diijinkan dan yang tidak diijinkan untuk digunakan sebagai pewarna makanan yang telah ditetapkan
di negara.
No
|
Pewaena Yang Diizinkan
|
1
|
Biru berlian
|
2
|
Cokelat HT
|
3
|
Eritrosin
|
4
|
Hijau FCF
|
5
|
Hijau S
|
6
|
Indigotin
|
7
|
Karmoisin
|
8
|
Kuning FCF
|
9
|
Kuning Kuinolin
|
0
|
Merah Alura
|
2.
Pemanis
Pemanis
juga dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu : pemanis alami dan pemanis buatan.
-
Pemanis alami
Pada umumnya pemanis alami adalah
gula pasir, gula kelapa, gula aren, gula lontar, dan bit. Senyawa yang membuat
rasa manis pada gula disebut dengan glukosa.
-
Pemanis buatan antara lain aspartam, sakarin,
asesulfam kalium, dan siklamat.
Pemanis buatan adalah produk pangan yang manis seperti gula , namun
rendah kalori bahkan ada diantaranya tidak mengandung kalori, pemanis ini
diproduksi untuk dikonsumsi orang yang lagi diet , namun rasanya tetap manis, dan biasanya ini digunakan khususnya
bagi penderita kencing manis, disamping
itu banyak masyarakat menggunakan pemanis buatan karena harganya yang relative murah.
Biasanya digunakan pada produk makanan yang akan dijual atau jajanan di kaki
lima
Berikut contoh pemanis buatan yang dapat
ditemukan di pasaran.
a.
Aspartam
Gula jagung mengandung aspartam. Aspartam adalah jenis gula rendah
kalori yaitu sekitar 4 kilo kalori ( 4.000
kalori) per gram. Walaupun Aspartam adalah jenis gula rendah kalori, tingkat
kemanisannya 160-200 kali lebih manis dari gula pasir dan rasa manisnya mirip
gula, tanpa rasa pahit, dan tidak merusak gigi. Penggunaan Aspartam sebagai
pemanis pada makanan atau minuman disetujui oleh Badan Pengawasan Obat dan
Makanan Indonesia (BPOM)
b.
Sakarin
Sakarin adalah pemanis buatan yang tidak mengandung kalori jadi sangat
cocok dengan orang yang sedang diet tau mengalami penyakit kencing manis atau
diabetes. Sakarin dibuat dari garam natrium. Asam sakarin berbentuk bubuk kristal
putih, tidak berbau dan sangat manis. Sakarin mempunyai tingkat kemanisan
200-500 kali lebih manis dari rasa manis sukrosa (gula pasir).
Penggunaan Sakarin dan aspartam biasanya pada industri minuman kaleng atau kemasan. Adapun Keunggulan
sakarin, yaitu
-
tidak bereaksi dengan bahan makanan, sehingga
makanan tidak mengalami kerusakan.
-
harganya murah.
Kelemahan sakarin adalah sebagai
berikut :
-
mudah rusak bila dipanaskan sehingga mengurangi
tingkat kemanisannya.
-
sakarin
menimbulkan rasa pahit.
-
Penggunaan sakarin yang berlebihan dapat
membahayakan kesehatan tubuh manusia, misalnya menimbulkan kanker.
Pemakaian pemanis buatan di Indonesia diatur oleh dengan :
-
Peraturan
Menteri Kesehatan RI No 208/Menkes/Per/1V/85 tentang pemanis buatan
-
Peraturan Menteri Kesehatan RI No
722/Menkes/Per/1X/88 tentang bahan tambahan pangan.
Sesuai dengan Peraturan Menteri tersebut diatas bahwa pada makanan atau minuman olahan khusus
yang berkalori rendah dan untuk penderita penyakit kencing manis atau diabetes
melitus adalah kadar maksimum sakarin yang diperbolehkan yaitu 300 mg/kilo gram
bahan makanan/minuman .
c.
Kalium
Asesulfam
Kalium Asesulfam memiliki kemanisan
sekitar 200 kali lebih manis dari gula
pasir sedangkan kelebihan nya adalah mempunyai sifat stabil pada pemanasan dan
tidak mengandung kalori.
d.
Siklamat
Siklamat adalah pemanis buatan
yang diperbolehkan digunakan pada makanan dan minuman dengan dosis yang sudah
ditentukan oleh BPOM.
Siklamat adalah garam natrium dari asam siklamat yang memiliki kemanisan sekitar 30 kali lebih
manis dari gula pasir. Dan kelebihan Siklamat
adalah rasa manis nya tidak menimbulkan rasa pahit, karena itu siklamat banyak
dipakai oleh masyarakat dan juga Pemanis ini tidak dimetabolisme oleh tubuh sehingga tidak memberikan suplai kalori. Namun demikian
penggunaan siklamat secara berlebihan bisa mengganggu kesehatanyaitu dapat
memicu munculnya kanker kandung kemih, mutasi, dan cacat lahir.
Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722/Menkes/Per/1X/88 bahwa kadar maksimum asam siklamat yang
diperbolehkan dalam makanan berkalori rendah untuk penderita krncing manis atau
diabetes melitus adalah 3gram / kilo gram bahan makanan/minuman, sedangkan
menurut WHO batas konsumsi harian siklamat yang aman adalah 11 mili geam / kilo
gram berat badan.
Sumber Gambar :
https://food.detik.com/info-sehat/d-3396597/studi-bahan-aditif-makanan-dapat-memicu-kanker-usus-besar
|
3.
Pengawet
Tujuan Pengawetan bahan makanan adalah
untuk menjaga kualitas makanan tersebut dalam kurun waktu yang lebih lama. mekanisme
pengawetan makanan adalah untuk mempertahankan kondisi lingkungan pada bahan
makanan, untuk mencegah perkembangan mikroorganisme atau mencegah terjadinya
reaksi kimia tertentu yang tidak diinginkan.
Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan
kerusakan pada bahan pangan adalah sebagai berikut .
a.
Kerusakan
bahan pangan disebabkan oleh adanya pertumbuhan mikroba antara lain seperti
jamur dan bakteri. Makanan yang telah terkena mikroba dapat menimbulkan bahaya
jika dimakan karena ada mikroba yang menghasilkan racun Kerusakan bahan pangan
yang disebabkan oleh benturan (tertekan dan jatuh). Kerusakan bahan pangan ini disebut kerusakan
mekanis.
b.
Kerusakan
bahan makanan karena proses fisik, antara lain
karena penyimpanan dalam gudang yang lembap, terjadi pendinginan, atau
pemanasan, kerusakan pangan ini disebut kerusakan fisik.
c.
Kerusakan
bahan makanan oleh serangga dan tikus, kerusakan ini disebut srbagai kerusakan
biologis. Kerusakan biologis juga dapat disebabkan pematangan yang dilakukan oleh enzim yang
terdapat pada bahan itu sendiri. Contohnya adalah kerusakan akibat pembusukan
pada buah dan sayur.
d.
Kerusakan
karena reaksi kimia antar senyawa dalam makanan atau reaksi kimia dengan
lingkungan penyimpanan, misalnya minyak yang berbau tengik. Kerusakan ini disebut
dengan kerusakan kimiawi.
Daya tahan bahan makanan dapat diperpanjang
melalui pengawetan dalam hal ini pengawetan bahan makanan dapat dilakukan
secara fisik, kimia, dan biologi. Pengawetan bahan makanan secara fisik dapat
dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
-
pemanasan,
-
pendinginan,
-
pembekuan,
-
pengasapan,
-
pengalengan,
-
pengeringan, dan
-
penyinaran. P
engawetan secara biologis dapat dilakukan
dengan cara :
-
fermentasi atau peragian, dan
-
penambahan enzim, misalnya enzim papain dan
enzim bromelin.
Pengawetan secara kimia dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
-
penambahan bahan pengawet yang diijinkan.
Adapun Pengawet yang diijinkan oleh Badan
POM Indonesia adalah sebagai berikut:
Berikut adalah bahan pengawet yang diizinkan :
Asam benzoat , Metil p-hidroksi benzoate, Kalium nitrit , Kalsium benzoat , Kalium benzoat , Natrium propionate,
Asam propinat , Natrium bisulfit, Kalium propionate, Kalsium propionate, Kalium
bisulfit , Natrium sulfit, Asam sorbet, Natrium metabisulfit , Kalium sorbat ,Kalsium sorbet, Kalium metabisulfit , Nisin, Belerang dioksida, Natrium nitrat, Kalium sulfit, Natrium
benzoat , Kalium nitrat, Propil p-hidroksibenzoat, Etil p-hidroksi benzoat , Natrium nitrit
4.
Penyedap Makanan
Penyedap makanan adalah bahan yang ditambahkan
ke makanan yang tidak menambah nilai gizi namun berperan sebagai sebagai
penguat rasa protein, penurun rasa amis pada ikan, dan penguat aroma
buah-buahan.
Berikut ini diuraikan beberapa contoh
penyedap makanan sebagai berikut :
a.
Penyedap Rasa
Penyedap rasa adalah bahan tambahan makanan yang digunakan untuk
meningkatkan cita rasa makanan. Penyedap rasa ada yang diperoleh dari bahan
alami adalah antara lain : bawang putih,
gula, garam dapur, udang, teri atau ebi, dan kaldu ayam atau sapi. Penyedap
rasa sintetis yang sering digunakan adalah sebagai berikut :
-
Monosodium glutamat (MSG). MSG dibuat dari
fermentasi tetes tebu oleh bakteri. Bakteri membentuk bahan yang dinamakan asam
glutamat.
-
Asam glutamat ini kemudian akan diolah sehingga
menjadi Monosodium glutamat (MSG) yang sering digunakan untuk penguat rasa
protein.
b.
Pemberi Aroma
Pemberi aroma adalah zat yang dapat memberikan aroma yang khas pada
makanan. Penambahan zat pemberi aroma dapat menyebabkan makanan memiliki daya
tarik tersendiri untuk dinikmati.
Zat pemberi aroma ada terbagi dua : yang bersifat alami dan yang sintesis.
Zat pemberi aroma yang berasal dari ekstrak dari bahan alami, misal- nya :
-
ekstrak
buah strawberry,
-
ekstrak buah anggur,
-
minyak atsiri atau vanili disebut pemberi aroma
alami.
Zat Pemberi aroma yang merupakan senyawa sintetis,
misalnya :
-
amil
kaproat (aroma apel)
-
amil asetat (aroma pisang ambon),
-
etil butirat (aroma nanas),
-
vanilin (aroma vanili), dan
-
metil antranilat (aroma buah anggur) disebut
pemberi aroma sintetis.
-
Selai merupakan salah satu contoh bahan makanan
yang menggunakan zat pemberi aroma.
Home
Sumber Pustaka :
Zubaidah, S. et
all. Ilmu Pengetahuan Alam : buku guru / Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.--Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014.
Sumber Gambar :
http://www.markaindo.co.id/id/publikasi/efek-samping-zat-aditif-bagi-tubuh-anda/
https://www.tambangilmu.com/2017/01/manfaat-zat-aditif-beserta-contohnya.html
https://food.detik.com/info-sehat/d-3396597/studi-bahan-aditif-makanan-dapat-memicu-kanker-usus-besar
https://islamhijab.wordpress.com/ipa-1/zat-aditif/jenis-jenis-zat-aditif/